Jelajah Desa Wisata Menari, Tanon Semarang



Sudah lama saya merasa penasaran dengan Desa Wisata Menari, Tanon, Kabupaten Semarang. Kalau tidak salah sejak tahun 2015 waktu saya volunterism di Kopeng Salatiga.
Dan tanggal 12 Oktober kemarin saya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Desa Wisata Menari bersama teman - teman blogger dan Media dalam rangkaian kegiatan rangka roadshow lomba foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra (LFAAPA).

Desa Wisata Menari



Desa Wisata Menari, merupakan branding dari Desa Tanon, Kapupaten Semarang. Tidak semua warga disini adalah Penari. Namun, Desa Menari merupakan akronim dari Menebar harmoni, merajut Inspirasi dan menuai memori.

Sempat membayangkan kalau saya KKN disini selama sehari, tentu sangat menyenangkan. Tradisi dan budaya masih sangat kental terjaga hingga kini. Mulai dari tarian tradisional, mainan traditional, pantomim hingga pasar rakyat.

Festival Lereng Gunung Telomoyo



Waktu pertama kali sampai di Desa Menari, surprise sekali karena disini sedang berlangsung Festival Lereng Gunung Telomoyo. Merupakan Festival yang kali kedua diselenggarakan di Desa Menari, Tanon Semarang.

Penjelajahan Desa Menari dimulai dari mengikuti rangkaian acara Festival Lereng Gunung Telomoyo. Setelah acara sambutan dan penampilan traditional dari desa ini, dilanjutkan dengan mengenal atraksi - atraksi yang ada di Desa Menari seperti Egrang, Cublak - Cublak Suweng, hingga Lesung Jumengglung.

Konsep yang ditawarkan juga menarik. Selain atraksi juga ada pasar rakyat yang menjual hasil bumi dan aneka jajanan tradisional. Dan ya, ada juga penampilan tari topeng ayu.


Mengenal Sosok Inspirasi dari Desa Penari 



Namanya adalah Pak Trisno. Beliau asli dadi Desa Menari. Sebelumnya saya sering melihat Pak Trisno di layar kaca dalam iklan obat sakit kepala. Dan kemarin, alhamdulillah bisa beliau dari dekat.

Setelah menyelesaikan pendidikan, Pak Trisno kembali ke Desa. Dan membangundesanya. Tidak hanya tentang ternak, tapi lebih dari itu.

Diskusi merupakan hal yang penting untuk bertukar informasi dengan  pemudi-pemuda di desanya agar membuka pemikiran mereka tentang pentingnya pendidikan. Dan komintmen untuk menjaga dan melestarikan budaya bersama - sama.

Kang Tris Desa Menari berhasil menarik perhatian, baik wisatawan lokal maupun wisatawan luar. Desa Menari berhasil menarik perhatian, baik wisatawan lokal maupun wisatawan luar. Karena konsepnya sangat menarik.

Menurut beliau, kesenian saat ini masih memerlukan panggung apresiasi. Dengan melestarikan kebudayaan lokal, untuk medarma bhakti untuk daerahnya adalah salah satu cara untuk mengapresiasi.

Tahun 2015, Pak Trisno meraih penghargaan Satu Indonesia Award bidang lingkungan. Karena telah berhasil membangun desanya sebagai desa wisata.

"Saya mengajak para warga untuk sadar wisata dan mengolah dusun menjadi dusun wisata. Tak hanya itu, agar mudah dikenang saya membuat brand dusun dengan sebutan 'Desa Menari'.



📍 Desa Wisata (Dewi) Menari Tanon, Kabupaten Semarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acer Day Roadshow di Semarang