Menyambut Tahun Baru di Pulau Tiban Kartika Jaya











Selamat Tahun Baru 2016 temans...

Malam tahun baru sudah berlalu beberapa hari. Sayangnya keinginan untuk live blog saat menyambut tahun baru di pulau seberang harus tertunda. Maklumlah disana ngga sinyal. Jadi terpaksa menunggu waktu yang tepat untuk mengupdate cerita disini. hehehehe.


Tahun ini, cerita malam tahun baru saya sedikit berbeda. 2 hari sebelum malam tahun baru saya masih lembur di kantor karena rekan kerja saya minta revisi SOP tourism buat diajukan ke dinas. Dan tepat tanggal 31 Desember, saya ada jadwal ke kampus dan pulang malam.

Saya tidak berniat keluar rumah saat malam tahun baru sebenarnya. Karena saya sudah lelah seharian di kampus. Pengen dirumah saja dan tidur lebih cepat. Tapi kenyataan berkata lain.

Malam yang awakaward 

Sekitar jam 7 malam, teman baru saya di kantor membuat terkejut. Dia sudah sampai rumah saya, dan dengan penuh semangat mengajak saya untuk melihat kembang api dipinggir pantai.

Saya ngga percaya kalau temen baru saya ini serius mengajak saya pergi. Saat saya masih di kampus dia bertanya jam berapa saya pulang, dia bilang mau jemput dan dia menyuruh saya membawa jaket dan bla...bla...bla... Baru kali ini ada temen yang seajaib ini.

Saat sampai dirumah, temen saya sudah duduk manis menunggu saya. Lalu saya mandi sebentar, ganti baju dan berangkat menuju pantai. Katanya jam 8 kapalnya sudah menunggu. Saya hanya membawa air mineral untuk bekal dan sedikit uang jajan.

Kami berangkat pukul 20.00 lewat. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai di Desa Kartika Jaya. Kami transit sebentar lalu pergi ke tempat pemberhentian kapal, dimana kapal - kapal kecil itu menunggu warga Kartika yang hendak merayakan pergantian tahun di pulau sebrang.

Naik Kapal Kecil di Malam Hari

Beberapa kapal kecil sudah menunggu untuk mengantarkan warga menyebrang hingga ke Pulau Tiban. Ini pertama kalinya saya naik kapal kecil di malam hari di kota sendiri.

Sekitar pukul 21.00, perahu kecil yang kami tumpangi akhirnya sampai juga ke Pulau Tiban, pulau kecil yang tak berpenghuni. Malam itu, ada beberapa warga Kartika Jaya yang datang mengunjungi Pulau Tiban bersama keluarga untuk menyambut malam tahun baru.

Saat naik kapal, kami seperti imigran yang mau mengungsin ke sebuah pulau. Hanya ada lampu senter yang digunakan oleh pengemudi kapal untuk melihat arah menuju pulau.

Selamat datang di Pulau Tiban

Akhirnya sampai juga Pulau Tiban. Warga Kartika yang mengunjungi pulau ini terlihat bahagia. Tapi saya justru belum menemukan sesuatu yang menarik saat tiba disini. Maklumlah gelap. Tapi beruntung masih ada penerangan dan listrik meski itu dari tenaga diesel.

Beberapa orang nampak bersantai, ada yang mencari kayu untuk membuat api unggun dan menyiapkan ikan bakar sebagai menu makan malam. Lebih tepatnya menu makan tengah malam setelah kembang api. hahaha.

Entahlah, saya merasa bosan dengan suasana malam itu. Sebelum tengah malam, ada sesi acara formal. Sambutan dan perkenalan komunitas yang ikut acara di Pulau Tiban. Mungkin dari sisi pengemasan acaranya kurang menarik padahal ada sekitar 30 anak muda yang hobi jalan - jalan dan wisata disini.

Suasananya kurang bersahabat dan disambut rintik hujan. Rasanya seperti imigran yang terdampar di Pulau dan perbekalan yang terbatas. Pengen cepat kembali ketepian untuk mencari perbekalan. Tapi apa daya, kudu sabar nahan laper sampe pagi. hahaha.

Lampion dan Kembang Api 

Setelah sesi yang formal itu, maksud saya acara formal dan perkenalan komunitas dengan warga Kartika Jaya, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.56 malam.

Beberapa orang mulai bersiap ke tepi pantai untuk menerbangkan lampion dan menyalakan kembang api. Disisi lain Pulau Tiban, nampak kembang api dari Pelabuhan Semarang meskipun terlihat samar - samar.




Setidaknya, lampion dan kembang api yang bisa dilihat langsung di Pulau Tiban adalah moment terbaik untuk moment malam tahun baru 2016. Melihat bulan dan bintang yang nampak begitu indah dan api unggun yang menghangatkan badan hingga pagi.

Rasanya tak ingin melewatkan malam yang indah begitu saja, meskipun akhirnya menjaga mata tetap terjaga hingga pagi buta menyapa.

to be continue...

Komentar

  1. Wah asyik nih naik kapal malam-malam ditemani angin yang sejuk, sejuk. hihi.. kembang apinya berapa menit, ya? hehe.. :D

    BalasHapus
  2. wah keren nih is
    padahal deket loh sama tempat tinggalku

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acer Day Roadshow di Semarang